Quotes

Dalam hidup, selalu berikan yg terbaik yg kamu bisa. Tak perlu jadi sempurna, karena apa yg buatmu berbeda, membuatmu istimewa. Apapun masalahmu, Tuhan tak pernah terlambat memberi pertolonganNya. Kamu hanya butuh sedikit kesabaran. Have FAITH! Ketika kamu tulus mencintai seseorang, kamu selalu sebutkan namanya dalam doamu, meski kamu bukan siapa-siapa baginya. Terkadang, kamu harus kehilangan sesuatu yg berarti tuk bisa menyadari dan mensyukuri apa yg kamu miliki saat ini.

fs

LED

Sabtu, 22 Desember 2012

Pesona Palangkaraya di Bukit Tangkiling

SEBUAH bukit batu-batu besar hitam menyerupai bentuk aneka binatang bertumpuk menjulang ke langit. Bukit bernama Bukit Tangkiling inilah yang menjadi salah satu objek wisata terkenal di Palangkaraya.

Taman wisata alam Bukit Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, merupakan objek wisata andalan Kota Palangkaraya. Objek wisata ini dinilai memiliki dayak tarik tersendiri karena menyimpan banyak spesies flora dan fauna.

Lokasi ini memiliki susana alam segar nan asri dengan varian vegetasi yang beragam, juga terdapat bebatuan berbentuk unik yang menjadi sebuah legenda.

Objek wisata tidak terlalu jauh dari pusat Kota Palangkaraya, hanya 34 km ke arah Barat Laut. Jika Anda melintasi kawasan bukit batu di sebelah kiri Jalan Raya Palangkaraya-Kasongan, pemandangan sebuah bukit batu terlihat sangat eksotik di balik pemukiman penduduk dan rerimbunan pohon.

Batu-batu besar hitam menyerupai bentuk aneka binatang itu bertumpuk menjulang ke langit. Uniknya, di antara gerombolan batu terselip pepohonan dan rerumputan hingga menjadi mozaik hijau yang artistik.

Bukit inilah yang terkenal di kalangan masyarakat Palangkaraya dan sekitarnya bernama Bukit Tangkiling yang selanjutnya ditetapkan sebagai kawasan konservasi cagar alam (CA) dan taman wisata alam (TWA) Bukit Tangkiling.

Di dua lokasi itu terdapat sembilan bukit batu serupa yang tersebar mengelompok dan lima bukit batu di Kawasan TWA, yaitu Bukit Tangkiling, Bukit Batu/Tunggal, Bukit Liau, Bukit Buhis, dan Bukit Baranahu. Sementara empat bukit lainnya, adalah Bukit Tisin, Tabala, Klawit, dan Bukit Bulan. (ftr)

Wahana Berlibur Bernuansa Alam Di Kalimatan Tengah

Pantai Kubu, Pangkalan Bun, Kalteng

 
 
 
 
 
 
2 Votes

Kubu merupakan salah satu kecamatan dari kabupaten Kotawaringin Barat. Ibukota kotawaringin barat sendiri adalah Pangkalan Bun. Kubu merupakan daerah di pesisir pantai yang menghadap laut jawa.
kubu1
Jadi kubu ini merupakan daerah nelayan. Jaraknya lebih kurang 1/2-1 jam dari kota Pangkalan Bun bisa ditempuh dangan jalan darat baik itu roda dua maupun roda empat.
Pantai kubu ini sendiri berpasir putih agak kecoklatan, tetapi air lautnya berwarna coklat pengaruh dari hutan-hutan gambut. Pantainya sendiri landai jadi sangat cocok untuk bermain-main dengai air di pantainya.
kubu2
Di pantai kubu ini juga disediakan suatu tempat berupa lokasi yang menjorok kelaut, sehingga jika kita berada di tempat di ujung pondok tengahlaut tersebut bisa merasakan angin laut secara langsung dan merasakan semilir anginnya dan kita juga bisa memancing ikan-ikan laut .
kubu3
Pantainya sendiri memang masih belum begitu terawat, hanya ada bebera pondok untuk tempat duduk sambil merasakan kelapa mudanya. Pantainya masih kotor dan perlu perawatan yang cukup agar Kubu benar-benar jadi tujuan wisata idola di kalteng.
Selain itu kita juga bisa melihat aktifitas nelayan yang sedang mencari ikan terutama di pagi hari menjelang siang.
kubu4

Tanjung Puting National Park

Tanjung Puting is one of the natural wonders of the world! You may not believe this after you have been there only two days or three days, but after the fourth or fifth day something happens. You are captivated completely by the purity of the air, the openness of the night sky with the most remarkable view of the Milky Way, the magnificence and dignity of the gentle orangutans, the thundering downpours that instantly cool the air, and the clarity of the brilliant crimson sunsets. Tanjung Puting is the largest and most diverse protected example of extensive coastal tropical heath and peat swamp forest which used to cover much of southern Borneo. The area was originally declared as a game reserve in 1935 and a National Park in 1982. While the Park has a checkered history of weak protection, nonetheless, it remains substantially wild and natural.
Map of Tanjung Puting
Tanjung Puting is covered by a complex mosaic of diverse lowland habitats. It contains 3,040 km2 (or 1,174 square miles) of low lying swampy terrain punctuated by blackwater rivers which flow into the Java Sea. At the mouth of these rivers and along the sea coast are found nipa/mangrove swamps. Mangroves teem with animal life. Tanjung Puting also includes tall dry ground tropical rain forest, primarily tropical heath forest, with a canopy of 30 meters (approximately 100 feet) with “emergents” exceeding 50 meters (approximately 165 ft) in height, seasonally inundated peat swamp forest with peat in layers two or more meters (approximately 7 feet) deep, open depression lakes formed by fire, and open areas of abandoned dry rice fields now covered with elephant grass and ferns. The tropical heath forest which is called “kerangas” in parts of Borneo, is only found on very poor, typically white-sandy soils and is characterized by medium-sized trees.
“Clouded leopards, civets, and Malaysian sun bears cavort in the park as do mouse deer, barking deer, sambar deer, and the wild cattle known as banteng.”
The best known animals in Tanjung Puting are the orangutans, made famous through the long-term efforts of the Orangutan Research and Conservation Program (predecessor to OFI), based at the landmark Camp Leakey research station. Tanjung Puting also boasts the bizarre looking proboscis monkey with its “Jimmy Durante” nose as well as seven other primate species. Clouded leopards, civets, and Malaysian sun bears cavort in the park, as do mouse deer, barking deer, sambar deer, and the wild cattle known as banteng. Tanjung Puting hosts over 230 species of birds, including hornbills, deep forest birds, and many wetland species. Tanjung Puting is well known for its “bird lakes,” seasonal rookeries for a half a dozen species of endangered waterbirds, including the only known Bornean nesting grounds for white egrets. Tanjung Puting also has two species of crocodiles, dozens of snakes and frogs, numerous threatened species, including the fortune-bringing and highly endangered “dragon” fish also known as the Arwana (bony-tongue). Among the most flamboyant of these animals are the many species of colorful birds, butterflies, and moths found in the Park.
Sekonyer River in Tanjung Puting National Park
Sekonyer River in Tanjung Puting National Park
Tanjung Puting sits on a peninsula that juts out into the Java Sea. The peninsula is low lying and swampy with a spine of dry ground which rises a few feet above the omnipresent swamp. The north of Tanjung Puting is characterized by gentle hills and gold-bearing alluvial plains. In the past maps of the region commonly portrayed a ridge of mountains coming down into Tanjung Puting. This mountainous ridge does not exist; in fact, nowhere does the altitude rise above 100-200 feet in Tanjung Puting.
“Tanjung Puting also boasts the bizarre looking proboscis monkey with its “Jimmy Durante” nose as well as seven other primate species.”
Tanjung Puting is a veritable hothouse of ecodiversity. The diverse habitat zones shelter slightly different fauna and flora providing a great variety of microhabitats for plants and animals and thus, the opportunity for many species to be present in close proximity. In a Bornean context, tropical heath forest by itself is not representative of the largest trees, the tallest canopy, or the most diverse ecosystem.
Tropical swamp ecosystems are little represented in protected areas throughout Southeast Asia but are omnipresent in Tanjung Puting. In the peat swamp forest, many trees have stilt roots or aerial roots as adaptations to frequent flooding.
Aside from its remarkable biological attributes, Tanjung Puting is highly important for the well-being of the surrounding local human population. The wetlands provide vital ecological services such as flood control, stream control regulation, erosion control, natural biological filtration system, and seasonal nurseries for fish which are the major source of local animal protein. Many of these services have an impact well beyond the local area. For instance, the waters surrounding Tanjung Puting attract fishing vessels from many different parts of Indonesia. In addition, local people benefit from a great variety of forest products including honey, waxes, aromatic woods, fibers for ropes and cloth, medicinal plants, fuel oils, thatching materials, rattan, firewood, incense, wild rubber, edible latexes, resins, natural pesticides, fungicides and possible virocides.
Sekonyer River in Tanjung Puting National Park
Sekonyer River in Tanjung Puting National Park
For the above reasons and many other reasons not noted, Tanjung Puting is recognized as one of the most important and outstanding provincial treasures in Kalimantan Tengah. The national government has also made a strong commitment to protect the forest, its wildlife, and to manage the park wisely. Tanjung Puting has increasingly gained international prestige and recognition. As a result, more and more visitors from all over the world are experiencing a fresh new outlook on nature and an appreciation of the tropical rain forest which was humankind’s original “Garden of Eden.”
The peat swamp and fresh water swamp forest associations present in Tanjung Puting were at one time extensive along the south coast of Borneo from Banjarmasin in the east to the Kapuas River near Pontianak in the west. These swamps extended up the northwest coast of Sarawak and Brunei and as far as the Klias peninsula in Sabah. In Sarawak in general, peat swamp forests are very well developed and they are still very important there as a natural resource. In Kalimantan, however, much of the swamp habitat has been converted, both permanently and on shifting cultivation basis, to rice fields. Swamp habitats, as found in Tanjung Puting, are becoming more difficult to find. Although Tanjung Puting has suffered some encroachment from human activity, the Park area is still wild and pristine. The vegetation supports a large population of animals, making this one of the most important areas in Southeast Asia for the preservation primates, birds, reptiles and fish.
Excerpts from A Guidebook to Tanjung Puting National Park, Kalimantan Tengah (Central Borneo), Indonesia, by Dr. Biruté M.F. Galdikas and Dr. Gary L. Shapiro, published by PT Gramedia Putaka Utama and the Orangutan Foundation International, 1994. © All Rights Reserved.

Jumat, 21 Desember 2012

Iniesta: Mustahil Ada Pemain Sempurna

BARCELONA - Gelandang Barcelona, Andres Iniesta mengatakan bahwa dalam pandangannya, tak ada pesepakbola yang layak disebut sempurna. Menurutnya, yang ada hanyalah pemain yang selalu mencoba untuk tampil lebih baik dari waktu ke waktu.
 
“Pemain sempurna itu tak ada. Setiap pemain bisa berkembang dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Saya menilai diri saya sebagai pemain yang menikmati proses belajar dan pemian yang selalu mencoba jadi lebih baik setiap tahun,” ujar Iniesta kepada BBC Sport, seperti dilansir Soccerway, Sabtu (22/12/2012).

“Memang, ada pemain yang mendekati sempurna, tapi nyaris tak mungkin untuk bisa sempurna. Jika itu ada, maka tak akan ada evolusi dalam sepakbola,” sambung pemain yang pernah mengangkat sederet trofi prestisius seperti Piala Dunia, Euro, La Liga, dan Liga Champions.


Iniesta sendiri merupakan salah satu pemain terbaik dunia, yang masuk tiga besar kandidat peraih FIFA Ballon d’Or 2012 bersama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun, dengan merendah, Iniesta enggan menganggap dirinya sebagai bintang di lapangan hijau.


“Saya tak berpikir kalau saya adalah seorang bintang. Saya melihat diri saya sebagai pesepakbola yang mencoba untuk terus berkembang, dengan melakukan hal-hal terbaik. Dan, ini bukanlah tentang ‘sekarang, saya bagus’ atau ‘sekarang saya buruk’” ujar Iniesta, yang merupakan pemain langganan Timnas Spanyol.


“Saat tumbuh, Anda belajar mengenai banyak hal, dan sesuatu yang membuat saya bahagia adalah saat saya merasa telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saya berharap ini bisa terus berlanjut,” sambung pemain kelahiran Fuentealbilla tersebut. (
fir)

Jumat, 14 Desember 2012

UJI PUBLIK PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 PENGANTAR Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya: lama siswa bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan atau buku babon; dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan. Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Sejumlah hal yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah (a) Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran; (b) Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan]; (c) Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat, dan (d) Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial Sementara itu, Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya: (1) Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; (2) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; (3) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum; (4) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global; (5) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru; (6) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan (7) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir. Tiga faktor lainnya juga menjadi alasan Pengembangan Kurikulum 2013 adalah, pertama, tantangan masa depan diantaranya meliputi arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan. Kedua, kompetensi masa depan yang antaranya meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda. Ketiga, fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial (social unrest). Yang keempat adalah persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter. Selanjutnya, seperti yang akan Anda temukan nanti, berbagai aspek dalam Pengembangan Kurikulum 2013 dapat Anda beri tanggapan melalui laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id ini. Anda dapat menggunakan kesempatan baik ini untuk memberi masukan, kritik, dan saran hingga tanggal 24 Desember 2012. Untuk memaksimalkan uji publik serta agar setiap tanggapan dapat kami rekam dengan baik guna pengolahan lebih lanjut, pelaksanaan uji publik ini dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut: Anda diminta mengunduh rancangan Kurikulum 2013 yang tersedia dalam bentuk PDF pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id ini (klik disini untuk mengunduh). Dalam setiap halaman rancangan Kurikulum 2013 tersebut, terdapat ruang untuk Anda memberi tanggapan. Bilamana Anda hendak memasukkan tanggapan melalui laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id, kami minta Anda terlebih dahulu mengisi identitas diri dalam lembar isian yang tersedia. Jika ada hal-hal yang ingin disampaikan lebih lanjut bisa melalui email: ujipublik.kurikulum@kemdikbud.go.id Atas partisipasi Anda dalam Pengembangan Kurikulum 2013 kami sampaikan terima kasih. Untuk melanjutkan klik disini. Salam, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kamis, 13 Desember 2012

Guru SMK Ditantang Ciptakan Pembelajaran Kreatif

JAKARTA, KOMPAS.com- Para guru SMK di daerah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Denpasar ditantang untuk mengirimkan proposal pembelajaran kreatif yang dibutuhkan sekolah masing-masing. Ada 100 guru SMK yang bakal dibantu untuk mewujudkan program pembelajaran kreatif yang diyakini mampu meningkatkan kualitas belajar di sekolah mereka. Dukungan bagi guru SMK untuk mewujudkan ide-ide mengajar kreatif itu datang dari Citi Indonesia dalam program Citi Success Fund (CSF). Untuk pertama kalinya, program ini menjangkau guru dan siswa SMK.
Mona Monika dari Citi Indonesia dalam acara peluncuran CSF 2011 Dukungan Finansial Bagi Guru SMK Bersama Siswa di Jakarta, Selasa (20/9/2011), mengatakan, program ini sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2003. Tetapi selama ini difokuskan untuk guru dan siswa SMA.
"Mulai tahun ini kami beralih untuk menjangkau guru SMK. Kesempatan ini penting karena pendidikan merupakan cikal-bakal kemajuan bangsa. Pembelajaran di sekolah membutuhkan keahlian, independensi, dan kemampuan memimpin," kata Mona.
Charles Ham, Country Director HOPE Worldwide Indonesia, mengatakan, para guru SMK harus mengirimkan proposal mereka. Tema yang dapat dipilih yakni kewirausahaan pemuda atau kepemimpinan usaha di kalanghan pemuda.
Di tahap awal akan dipilih 100 proposal untuk mendapat bantuan Rp 5 juta. Dana tersebut untuk mewujudkan program guru di sekolahnya selama beberapa bulan.
Setelah itu dipilih 10 guru yang dinilai berhasil mengimplementasikan programnya. Guru akan mendapat dana Rp 7,5 juta. Sekolah tempat guru mengajar bakal diberi laptop senilai Rp 7,5 juta